Friday, February 4, 2011

3 Ciri - Ciri Anak Sehat

PENGUKURAN fisik atau antropometri diperlukan untuk memantau proses tumbuh kembang buah hati. Ada tiga pengukuran fisik yang dilakukan terhadap anak sejak dilahirkan. Yakni, berat-panjang badan, lingkar kepala, dan status gizi. Semuanya berdasar umur. ''Semua indikator tersebut saling menunjang. Bukan berat badan saja yang diperhatikan,'' kata dr Hartoyo SpA.

Spesialis anak dari RS Husada Utama Surabaya itu mengatakan, orang tua sering salah kaprah memonitor pertumbuhan si kecil. Mereka menganggap, berat badan sebagai satu-satunya indikator anak sehat.

Pertumbuhan berat badan harus linier dengan tinggi badan. ''Pemeriksaan lingkar kepala bisa menunjukkan perkembangan otak dan mendeteksi penyakit tertentu,'' ucapnya. Sayang, pemeriksaan lingkar kepala itu justru luput dari perhatian orang tua.

Hartoyo menyarankan, pengukuran lingkar kepala dilakukan secara rutin. Untuk anak berusia kurang dari setahun, pemeriksaan sebaiknya dilakukan setiap bulan. Nah, bagi anak berusia lebih dari dua tahun, pemeriksaan dilakukan setiap dua bulan.

Caranya cukup mudah. Alat yang digunakan adalah pengukur lingkar kepala. Alat begini tersedia di toko peralatan medis. Posisikan alat tepat di atas alis dan telinga bayi. Cantumkan hasilnya pada kurva yang ada pada kartu menuju sehat (KMS) dan amati secara berkala. Apabila garis berada di dalam grafik, artinya lingkar kepala normal. Namun, bila di luar grafik, mungkin anak akan mengalami makrosefali (kepala besar) atau mikrosefali (kepala kecil).

Sebaiknya, perkembangan kepala bayi saat usia kurang dari dua tahun tak lebih dari 1,5 cm per bulan. Jika ukuran kepala bayi membesar terlalu cepat, mungkin anak menderita hidrosefalus. ''Jika ukuran lingkar kepala tak tumbuh-tumbuh, dikhawatirkan anak menderita mikrosefali,'' ujarnya.

Anak yang mengalami mikrosefali ditandai kepala kecil, dahi tipis, dagu kecil, telinga relatif besar, perawakan pendek, serta mengalami gangguan menelan. Mungkin juga, katarak, keterlambatan bicara, dan gangguan konsentrasi. Secara umum, kualitas hidup anak mikrosefali cenderung buruk. Sebab, fungsi otak tidak normal, mengalami epilepsi, serta perkembangan motorik dan bahasa lambat. ''Dengan diketahui sedini mungkin, anak bisa segera ditangani sehingga tak memengaruhi kecerdasan dan tumbuh kembangnya,'' kata Hartoyo.

Pengukuran tersebut dilakukan rutin bila si mungil dibawa ke posyandu. Meski begitu, tak ada salahnya orang tua berperan aktif untuk memantau tumbuh kembang buah hatinya.

Kenali 10 Ciri Anak Bergisi Baik

Sudah sehatkah anak Anda? Asal tahu saja anak yang diberi gizi baik oleh orang tuanya akan tercermin dari perilaku dan perkembangan fisiknya yang sehat dan optimal.

Sekjen Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) Dr dr Saptawati Bardosono memberikan 10 tanda umum anak bergizi yang harus diperhatikan orang tua, di acara sosialisasi gizi baik di SD NASA Jatirahayu Bekasi, Kamis (16/7/2009).


Berikut ciri-ciri anak cukup bergizi atau tidak?

1. Bertambah umur, bertambah padat, bertambah tinggi.
Anak dengan asupan gizi baik akan mempunyai tulang dan otot yang sehat dan kuat karena konsumsi protein dan kalsiumnya cukup. Jika kebutuhan protein dan kalsium terpenuhi, massa tubuh pun akan bertambah dan anak akan bertambah tinggi.

2. Postur tubuh tegap dan otot padat.
Anak yang memiliki massa otot yang padat dan tubuh tegap didapat adalah ciri anak yang tidak kekurangan protein dan kalsium. Mengonsumsi susu dapat membantu anak mencapai postur ideal kelaknya.

3. Rambut berkilau dan kuat.
Protein dari daging, ayam, ikan dan kacang-kacangan dapat membuat rambut menjadi lebih sehat dan kuat. Rambut yang sehat dapat melindungi kepala si anak.

4. Kulit dan kuku bersih dan tidak pucat.
Kulit dan kuku bersih pada anak menandakan asupan vitamin A,C,E dan mineralnya terpenuhi. Makanan yang kaya mineral didapatkan dari kangkung, bayam, jambu buji, jeruk, mangga dan lainnya.

5. Wajah ceria, mata bening dan bibir segar.
Mata yang sehat dan bening didapat dari konsumsi vitamin A dan C seperti tomat dan wortel. Bibir segar didapat dari vitamin B, C dan E seperti yang terdapat dalam wortel, kentang, udang, mangga, jeruk.

6. Gigi bersih dan gusi merah muda.
Gigi dan gusi sehat dibutuhkan untuk membantu menceerna makanan dengan baik. Untuk itu, asupan kalsium dan vitamin B pun diperlukan.

7. Nafsu makan baik dan buang air besar teratur.
Nafsu makan baik dilihat dari intensitas anak makan, idealnya yaitu 3 kali sehari. Buang air besar pun harusnya setiap hari agar sisa makanan dalam usus besat tidak menjadi racun bagi tubuh yang dapat mengganggu nafsu makan.

8. Bergerak aktif dan berbicara lancar sesuai umur.
Anak aktif atau mungkin cerewet dan banyak bertanya sebenarnya adalah tanda yang baik. Namun sebaiknya perhatikan setiap ucpannya, apakah sesuai umurnya tau tidak.

9. Penuh perhatian dan bereaksi aktif.
Fokus pada satu hal adalah hal yang sulit dilakukan anak, terutama anak yang aktif. Tapi jika dia sudah bisa menyelesaikan sesuatu, itu tandanya ia sudah bisa melatih perhatian dan kemampuan fokusnya.

10. Tidur nyenyak.
Setelah beraktivitas sepanjang hari, tubuh anak perlu istirahat (tidur) selama 8 jam sehari. Tidur dibutuhkan agar tubuh dapat berkembang dengan baik. Untuk membuatnya tidur nyenyak, buatlah perutnya kenyang terlebih dahulu.